Suzy terbangun dari tidur lelapnya karena sebuah goncangan. Ia membuka mata dengan perlahan—sangat malas—karena ia baru saja bermimpi tentang masa depan yang berbeda, dan itu belum terjadi sama sekali. Dada gadis itu kembang kempis oleh nafasnya yang tak beraturan—mungkin karena kelelahan, atau justru karena ia sedang berdebar-debar. Terkadang ketika bangun, otaknya akan kesulitan membedakan mana yang kenyataan dan mana yang hanya mimpi. Atau terkadang, ia hanya akan merasa tidak percaya bahwa di sisa hidupnya ia takkan melihat Myungsoo lagi.
Matahari yang berwarna oranye kemerahan itu mulai merangkak jatuh di garis vertikal ufuk barat, sementara langit timur di belakang bus itu mulai berwarna ungu kehitaman. Ada banyak hal yang Suzy coba tinggalkan di belakang sana. Rasanya sangat aneh, seolah ia bisa hidup dan berjalan, tetapi seluruh organ dalamnya ia tinggalkan. Jadi Suzy bertanya-tanya dalam hati, apakah ia akan baik-baik saja seperti ini?
Suzy tidak tahu. Jalan yang terbentang di depan sana sangat panjang, hanya saja berliku dan terjal. Padang ilalang yang ditempa cahaya sunset akan menemaninya sepanjang perjalanan, dan ia benci hal itu. Mereka kering dan menyedihkan, tidak tersenyum dan tidak bersuara. Bagaimana ia bisa berubah jika terus melihat pantulan dirinya di luar sana?
aku bingung?, maksud dari crita’a apa sih/makna’a, lagian masih myungzy series yh thor*gk brkembang ke couple lain nie. Trus ff’a bagus sih, tp bahasa/pengandaiannya agak berat yh*tp keren.
hmmm, bingung ya. Ini adalah ketika Suzy move on dari kesedihannya setelah kematian Myungsoo (baca Paradise). Hehe, habis ini berkembang ke couple lain kok. Sabar yah 😀
Simple tapi gloomy nya dapet. Pengandaiannya bagus 🙂 ditunggu Myungzy yg lain 😀
thank you 🙂
ini ceritanya suzy lagi berusaha move on ya kak? bagus, saya selalu suka tulisan kakak 🙂
yap, akhirnya setelah sekian lama, suzy move on 😀
Thank you^^